Di antara 15 subtipe HA, hanya H5 dan H7 yang bersifat ganas (virulen) pada unggas. Infeksi pada ternak unggas oleh virus Avian Influenza menimbulkan gejala yang khas berupa infeksi organ pernafasan, penurunan produksi telur pada kasus yang berat, dengan tingkat mortalitas yang dapat mencapai 100%. Virus penyakit influenza unggas pada umumnya dijumpai pada berbagai species burung liar. Pada hewan virus ini tidak menimbulkan gejala klinis sehingga dapat disebut sebagai reservoir sekaligus sebagai sumber penularan (Sudardjat, 2004).
Virus Avian Influenza dapat menimbulkan gejala penyakit pernafasan pada unggas (ayam , itik) mulai dari tipe ringan (low phatogenic) sampai yang sifatnya fatal (highly pathogenic). Selain menyerang organ pernafasan, virus AI juga dapat menyerang organ pencernaan dengan system syaraf (Sudardjat, 2004).
Avian Influenza adalah penyakit unggas yang sangat menular dan mematikan, yang disebabkan oleh virus influenza A. Penyakit ini juga bersifat zoonosis. Angka kematian karena penyakit ini dapat mencapai 100%. Semua bangsa unggas seperti ayam, itik, kalkun, burung puyuh dan burung liar dapat terserang tetapi wabah avian influenza sering terjadi pada ayam dan kalkun. Virus ini dapat bersifat Low Pathogecity Avian Influenza (LPAI) atau High Pathogenicety Avian Influenza (HPAI). Pada kondisi di lapangan virus LPAI dapat mengalami mutasi manjadi virus HPAI, yang sangat infeksius atau ganas dan mematikan apabila menyerang suatu peternakan unggas tanpa didahului tanda-tanda klinis yang jelas. Penyebaran penyakit dari satu peternakan ke peternakan yang lain berlangsung sangat cepat ( Putri, 2005).
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Saran,kritik, serta masukan anda untuk tulisan diatas sangat diperlukan. Agar kami dapat memberikan yang terbaik bagi pengunjung.
Terimakasih
Admin