Tentang Gamal

Gamal ini bukan seseorang p'nikmat malam yg gemar memakai sendal jepit terdavtar sbg 'MAHASISWA UNHAS yg saat ini belum pernah dapat beasiswa, suka angka "47 hobi ngopi juga ngeteh kotak, bukan hacker tp tidak gaptek, belum menikah, senang coddo' & tidak suka warna pink ( Kalimat terakhir mesti di koreksi mengapa karna pada foto profilnya boneka-nya warna pink tuh..hehehehe).  Bukan seorang positivis yang menguji teori, aku hanya ingin di tempatku semestinya ber-ada. Dan bukan juga gamal yang sering ngintip-ngintip di blog ini.  Yang pasti bukan si pemilik FB ini.

Gamal yang ingin saya bahas di sini adalah jenis tanaman yang tidak memerlukan sifat tanah khusus untuk menanamnya, sangat mudah menanam tanaman ini.  Nama latinya Glicidia maculate, sangat di sukai domba dan kambing.  Asalnya dari Amerika tengah, dengan ciri-ciri : Daunnya bersirip, dengan bentuk daun oval runcing yang agak lebar.Bunganya cukup indah, berwarna ungu keputihan.  Tanaman ini dapat tumbuh mencapai ketinggian 10 meter.  Gamal tumbuh baik pada daerah dengan ketinggian 0-1300 meter dari permukaan laut. (Deptan, 1992).

Kandungan Gizi adalah 3 – 6,4% Nitrogen, 0,31% P, 0,77% K, 15 – 30% serat kasar dan 10% Abu. (Villa Domba, 2007).  Sumber lain menyebutkan bahwa gamal memiliki nilai gizi yang cukup baik yaitu 22,1% bahan kering, 23,5% protein dan 4200 Kcal/kg energi.  (deptan, 2008)

Pemberian daun gamal segar pada domba dapat meningkatkan pertambahan bobot badan, penampilan, reproduksi dan produksi. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman leguminosa pohon tropis yang multi fungsi baik sebagai kayu bakar, tanaman pagar, pakan ternak dan pencegah erosi.  (deptan, 2008). Daun Gamal yang rontok dan jatuh ke tanah pada musim kemarau sangat bermanfaat juga untuk meningkatkan bahan organik serta kadar nitrogen tanah. (Villa Domba, 2007)

Pemberian ransum daun gamal secara kontinyu hingga 100% dan 100-200 g g/ekor/hari konsentrat berpengaruh positif pada domba ekor gemuk yang ditunjukkan dengan meningkatnya bobot badan, kinerja reproduksi dan produksi pada perkawinan kedua. (deptan, 2008).