Salah satu daerah endemik burung Maleo ( Makrocepalon maleo) adalah pulau Sulawesi, burung jenis ini memiliki beberapa keunikan dibanding dengan burung yang lain yang pada umumnya bertelur lalu terjadi proses pengeraman telur dengan menggunakan sumber panas dari tubuhnya tetapi burung maleo melakukan proses berkembang biak melaui proses bertelur namun proses pengeramannya melaui panas yang berasal dari alam. Prosesi penggalian lubang pada tanah berpasir dilakukan dimulai pada saat hendak bertelur, penggalian dilakukan bersama dengan pasangannya.
Lubang digali sedalam siku manusia dewasa kemudian telur-telurnya ditanam kedalam lubang kemudian ditinggalkan saja. Telur yang telah dikubur memperoleh sumber panas dari alam baik dari sumber panas bumi yang berasal dari gunung merapi maupun panas sinar matahari. Di daerah Mamuju burung maleo mengubur telurnya di pesisir pantai yang sumber panasnya berasal dari sinar matahari dan daerah Palu burung maleo mengubur telurnya di dekat gunung merapi yang masih aktif.
Keunikan lain yang dimiliki oleh burung maleo adalah besar telurnya tidak seimbang dengan postur tubuhnya yang beratnya hanya berkisar 700 gram untuk betina yang besar telurnya tiga kali besar telur ayam kampung tetapi hal ini mugkin terjadi karna banyaknya sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh embrio untuk dapat menetas. Anak burung maleo setelah menetas akan berusaha sendiri naik kedasar permukaan tanah untuk bernafas dan kemudian mencari makan agar bertahan hidup untuk melanjutkan proses regenerasi agar tidak punah.
Pada saat ini populasi burung maleo dari tahun ketahun mengalami penurunan akibat keserakahan manusia yang melakukan pemburuhan baik burung maleo maupun telur-telurnya. Maka pemerintah telah melakukan peraturan untuk pelarangan pemburuan terhadap burung dan telur maleo dan habitat tempat burung maleo dijadikan sebagai cagar alam dan pada saat ini telah diusahakan pembudidayaan burung ini melaui pengambilan telur kemudian ditetaskan pada tempat tertentu sehingga aman dari predator maupun manusia. Padahal bila kita pikir ini dapat menjadi penghasilan bagi daerah bila dijadikan sebagi objek wisata alam yang tidak dimiliki oleh daerah lain.
Keunikan lain yang dimiliki oleh burung maleo adalah besar telurnya tidak seimbang dengan postur tubuhnya yang beratnya hanya berkisar 700 gram untuk betina yang besar telurnya tiga kali besar telur ayam kampung tetapi hal ini mugkin terjadi karna banyaknya sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh embrio untuk dapat menetas. Anak burung maleo setelah menetas akan berusaha sendiri naik kedasar permukaan tanah untuk bernafas dan kemudian mencari makan agar bertahan hidup untuk melanjutkan proses regenerasi agar tidak punah.
Pada saat ini populasi burung maleo dari tahun ketahun mengalami penurunan akibat keserakahan manusia yang melakukan pemburuhan baik burung maleo maupun telur-telurnya. Maka pemerintah telah melakukan peraturan untuk pelarangan pemburuan terhadap burung dan telur maleo dan habitat tempat burung maleo dijadikan sebagai cagar alam dan pada saat ini telah diusahakan pembudidayaan burung ini melaui pengambilan telur kemudian ditetaskan pada tempat tertentu sehingga aman dari predator maupun manusia. Padahal bila kita pikir ini dapat menjadi penghasilan bagi daerah bila dijadikan sebagi objek wisata alam yang tidak dimiliki oleh daerah lain.
{ 2 comments... read them below or add one }
infonya bagus nih buat tugas sekolah. thanks
@didin : bener banget frend.
Post a Comment
Saran,kritik, serta masukan anda untuk tulisan diatas sangat diperlukan. Agar kami dapat memberikan yang terbaik bagi pengunjung.
Terimakasih
Admin